Cara terjemah bahasa Arab ke bahasa Indonesia yang baik
Proses terjemah adalah mengalihkan bahasa sasaran ke dalam bahasa target. yang jelas dalam proses transliterasi bahasa dibutuhkan padanan kata yang sama yang memuat inti dari bahasa sasaran tersebut. namu sering kali kita sering terkecoh dengan bahasa kita sendiri yang berbeda dengan bahasa Arab, baik dari segi struktur bahasanya, budaya dan yang jelas kata-kata atau mufrodatnya, baiklah anda tidak perlu khawatir dengan hal tersebut karena sebenarya terjemah dari bahasa Arab ke dalam bahasa indonesia itu sangat mudah. Yang penting kita mengetahui dasar-dasar struktur bahasa Arab itu:
1. Pertama saya bahas dulu dari macam-macam jumlah/kalimat. Jumlah dalam bahasa Arab ada dua: 1) jumlah fi'liyah 2) jumlah ismiyah atau bisa saya analogikan bahwa jumlah ismiyah sama dengan kalimat Verbal dalam bahasa inggris dan kalimat ismiyah sama dengan kalimat nominal dalam bahasa Inggris.
2. Apabila susunan kalimat terdiri dari kalimat Fi'liyah maka cara terjemahnya kita mulai dari FA'IL kemudian FI'IL kemudian MAF'UL kemudian KATA KETERANGAN apabila ada. Dalam contoh misalnya:
قــرأ محمد القران dalam contoh ini kita analisa mana fa'ilnya, mana fi'ilnya dan maf'ulnya. lafadz قرا (fi'il), lafadz محمد (fa'il), lafadz القران (maf'ul) maka terjemahannya adalah Muhammad membaca al-qur'an
3. Apabila terdiri dari jumlah ismiyah maka terjemahannya dimulai dari MUBTADA' kemudian KHOBAR, baik mubtada' khobarnya dibolak balik atau tidak. contoh لقمان صالح dalam contoh disamping لقمان (mubtada'), صالح (khobar). maka terjemahannya adalah Lukman adalah orang sholeh.
Perlu diingat bahwa dalam terjemah yang diperlukan adalam intuisi kita dalam menganalisa kata, sehinga kalimat yang kita terjemahkna mudah difahami oleh orang lain. Untuk memperoleh intuisi yang kuat diperlukan banyaknya tadribat/latihan sehingga kata yang kita rangkai sesuai dengan cita rasa bahasa indonesia dan menjadi bahasa yang enak didengar dan tidak kaku.
Semoga bermanfaat walaupun sedikit, Amin.
1. Pertama saya bahas dulu dari macam-macam jumlah/kalimat. Jumlah dalam bahasa Arab ada dua: 1) jumlah fi'liyah 2) jumlah ismiyah atau bisa saya analogikan bahwa jumlah ismiyah sama dengan kalimat Verbal dalam bahasa inggris dan kalimat ismiyah sama dengan kalimat nominal dalam bahasa Inggris.
2. Apabila susunan kalimat terdiri dari kalimat Fi'liyah maka cara terjemahnya kita mulai dari FA'IL kemudian FI'IL kemudian MAF'UL kemudian KATA KETERANGAN apabila ada. Dalam contoh misalnya:
قــرأ محمد القران dalam contoh ini kita analisa mana fa'ilnya, mana fi'ilnya dan maf'ulnya. lafadz قرا (fi'il), lafadz محمد (fa'il), lafadz القران (maf'ul) maka terjemahannya adalah Muhammad membaca al-qur'an
3. Apabila terdiri dari jumlah ismiyah maka terjemahannya dimulai dari MUBTADA' kemudian KHOBAR, baik mubtada' khobarnya dibolak balik atau tidak. contoh لقمان صالح dalam contoh disamping لقمان (mubtada'), صالح (khobar). maka terjemahannya adalah Lukman adalah orang sholeh.
Perlu diingat bahwa dalam terjemah yang diperlukan adalam intuisi kita dalam menganalisa kata, sehinga kalimat yang kita terjemahkna mudah difahami oleh orang lain. Untuk memperoleh intuisi yang kuat diperlukan banyaknya tadribat/latihan sehingga kata yang kita rangkai sesuai dengan cita rasa bahasa indonesia dan menjadi bahasa yang enak didengar dan tidak kaku.
Semoga bermanfaat walaupun sedikit, Amin.